Halaman

Rabu, 27 Oktober 2021

PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN ECOPRINT DI MEDIA KAIN KATUN

 

                                                                                                  I.        PENDAHULUAN

 

Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Kain yang diberi motif dengan cara menorehkan cairan lilin kemudian diberi pewarna dan diproses sedemikian rupa sehingga menjadi pola-pola motif yang khas. Pada perkembangan batik maka proses pewarnaannya yang menggunakan zat pewarna buatan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran mendalam sehingga timbullah cara pemotifan kain dengan metode baru yaitu Ecoprint.

Ecoprint sebenarnya bukanlah termasuk batik, namun ini merupakan salah satu cara untuk memberikan motif pada kain. Ecoprint memanfaatkan warna alami dari daun dan bunga yang diaplikasikan ke kain untuk memberi warna dan juga motif. Pemotifan dan pewarnaan ecoprint menggunakan bahan-bahan alami, baik dari kayu, kulit kayu, buah, daun maupun bunga.

Pembuatan motif dan warna pada kain dengan metode ecoprint  ini mempunyai keunikan, karena tergantung jenis daun atau bunga untuk motif, waktu, proses, metode pembuatan motif, posisi kain pada saat pemotifan, jenis pewarna alam dll sehingga sulit ditemukan kain dengan motif yang benar-benar identik. Itulah salah satu kelebihan ecoprint yaitu eksklusif motif dan warnanya, selain itu juga sangat ramah lingkungan, bahkan dapat memacu untuk melestarikan jenis – jenis tanaman yang sudah sulit ditemui yang bagus untuk motif maupun pewarna kain. Bahan yang digunakan dalam proses ecoprint ini adalah kain yang berasal dari serat alami seperti wol, katun, sutra, linen dll. Pada petunjuk teknis ini akan lebih dipersempit pada pembuatan motif ecoprint pada kain katun.

 

1.     Tujuan

Tujuan pembuatan petunjuk teknis ecoprint ini adalah :

a.    Memberikan pengetahuan mengenai cara membuat motif pada kain dengan metode ecoprint

b.    Memberikan petunjuk yang praktis bagi para kelompok tani atau praktisi yang ingin membuat kain motif ecoprint.

 

2.     Sasaran

Sasaran dari petunjuk teknis ini adalah para penyuluh kehutanan, kelompok tani ataupun praktisi yang ingin mengembangkan atau tertarik dengan ecoprint.

 

 

 

 

3.     Komponen Dalam Ecoprint

Komponen yang diperlukan untuk pembuatan ecoprint adalah :

a.    Kain

Jenis kain yang digunakan untuk ecoprint adalah kain dari serat alami seperti katun, sutra, wol dll. Dalam petunjuk teknis ini lebih difokuskan ke kain katun. Semakin tinggi protein yang terkandung dalam kain maka semakin bagus kain menyerap pewarna alami.

b.    Daun atau bunga

Daun yang bagus untuk motif adalah daun yang mengandung zat tanin tinggi sehingga mudah mengeluarkan zat warna. Ada dua jenis daun untuk motif kain, yaitu yang perlu perlakuan dan yang tidak memerlukan perlakuan khusus. Daun yang tidak memerlukan perlakuan dan dapat mengeluarkan zat warnanya secara langsung adalah daun jati (terutama yang muda), jenitri, lanang, kesumba dan mangsi-mangsinan. Kulit bawang merah dan bawang bombay serta bunga-bungaan dapat langsung diaplikasikan untuk motif. Sedangkan daun lain seperti daun jambu biji, jarak, eucalytus, mimba, mindi dan daun-daun lain perlu direndam dulu dalam larutan tunjung atau larutan cuka agar warnanya keluar. Kita dapat bereksperimen dengan jenis-jenis daun dan bunga di sekitar kita, asalkan tidak terlalu mengandung air/berlendir seperti daun kembangsepatu dan mengandung lapisan lilin. Bunga-bungaan juga dapat bereksperimen karena tidak semua bunga juga dapat mengeluarkan warna.

 

4.     Metode

Metode yang digunakan dalam teknik ecoprint ada tiga, yaitu :

a.    Metode tumbuk / thuthuk

Alat yang dibutuhkan adalah plastik dan koran/kertas untuk alas dan palu (biasanya palu kayu agar daun atau bunganya tidak cepat hancur)

b.    Metode kukus atau steam

Alat yang dibutuhkan adalah plastik PP dengan ketebalan 0,3mm, pipa/bambu, panci kukusan/dandang, benang jagung.

c.    Perpaduan metode kukus dan tumbuk

 

5.     Tahapan Ecoprint

Dalam membuat ecoprint ada dua tahap yaitu

a.    Tahap basic/dasar

Tahap ini adalah kain yang digunakan belum diberi pewarna dasar.

 

 

b.    Tahap medium

Tahap medium adalah kain yang digunakan sudah diberi zat pewarna alami. Pewarna alam yang sering digunakan adalah

-       Kayu mahoni

-       Kulit kayu secang

-       Kayu tegeran

-       Kayu tingi

-       Jolawe

-       Buah jambal

-       Daun indigofera dll

 

 

                                                                                      II.        PEMBUATAN ECOPRINT

 

1.     Perlakuan pada Kain

a.      Scouring

Scouring bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa debu dan kotoran pada kain. Kain katun yang mau dibersihkan direndam dalam larutan TRO dan air. Apabila kesulitan mencari TRO maka dapat menggunakan sabun Merk BOOM karena mengandung TRO. Ukuran banyaknya TRO atau sabun adalah 20% dari berat kain. Kain katun direndam selama 1 – 2 jam, kemudian dibilas sampe bersih dan dikering anginkan.

 

b.      Premordant

Proses ini bertujuan untuk memberi unsur logam agar kain dapat lebih kuat mengikat warna alami.

Prosesnya adalah sebagai berikut :

-     Rebus air hingga mulai beruap (hampir mendidih, prupus2), masukkan tawas sebanyak 14 gr/liter atau 4 sendok agar-agar plastik dan soda ash atau soda abu sebanyak 6 gr/liter atau 2 sendok agar-agar plastik.

-     Diaduk larutannya hingga tercampur merata, kemudian masukkan kain ke dalam larutan, diamkan selama kurang lebih 1 jam.

-     Apabila sudah 1 jam dimasak angkat dan didiamkan selama 24 jam.

-     Setelah 24 jam direndam maka dapat diangkat dan dikeringkan. Kain dapat dipakai atau diberi motif setelah kurang lebih 1 minggu disimpan.


c.      Mordant In

Mordant In bertujuan untuk membasahi dan meningkatkan kemampuan menempelnya warna alam pada kain. Kita dapat menggunakan bahan tawas atau tunjung. Prosesnya adalah sebagai berikut : :

-       Tawas : tawas yang sudah dihaluskan dilarutkan dalam air (14 gr/liter air). Kain yang akan digunakan dicelupkan ke dalam larutan selama kurang lebih 10 detik. Apabila menggunakan tawas maka warna yang akan dihasilkan cenderung lebih muda

-       Tunjung : larutkan tunjung sebanyak 3 gr/liter air, kain dicelupkan ke dalam larutan selama kurang lebih 10 detik.

d.      Post mordant / fiksasi

Fiksasi dilakukan setelah mordant in, paling cepat setelah 1 minggu. Semakin lama maka proses penempelan warnanya semakin baik. Fiksasi menggunakan bahan tawas dan tunjung sama seperti mordant in. Cara fiksasi adalah sebagai berikut :

-       Tunjung : larutkan tunjung sebanyak 3 gr/liter, masukkan kain selama kurang lebih 5 – 10 menit ke dalam larutan, kemudian dikeringkan.

-       Tawas : larutkan tawas sebanyak 5 sendok makan/5 liter air, masukkan kain ke dalam larutan selama 5 – 10 menit, kemudian dikering anginkan.

 

2.     Perlakuan pada Daun

a.    Perlakukan dilakukan sebelum menempelkan daun pada kain

b.    Perlakuan pada daun akan mempengaruhi warna yang dihasilkan. Daun yang kurang dapat mengeluarkan warna adalah hampir semua daun. Perlakuannya adalah direndam dalam larutan tunjung atau cuka. Komposisi larutan dapat disesuaikan, semakin pekat larutan maka warna yang dihasilkan akan semakin pekat

 

3.     Pembuatan zat pewarna alami

Bahan yang akan dijadikan pewarna perbandingannya adalah 1 kg bahan dicampur dengan 10 liter air. Bahan pewarna alami dan air direbus selama kurang lebih 4 jam sampai airnya rebusannya tersisa separuhnya atau sekitar 5 liter. Setelah direbus kemudian didinginkan dan disaring, maka zat pewarna sudah dapat digunakan. Bahan yang biasa dapat dimanfaatkan sebagai zat pewarna alami adalah kayu mahoni, kulit kayu secang, buah dan daun ketapang, daun jati, kunyit dll.

 

4.     Proses Pembuatan Ecoprint

a.    Metode kukus / steam

Pada metode kukus / steam ini ada beberapa jenis pentransferan warna ke kain, yaitu metode blanket (selimut) dan metode mirror (cermin). Metode blanket yaitu pentransferan warnanya menggunakan 2 lembar atau lebih kain, kain ditumpuk/ditutupkan pada kain yang lain, ada yang sebagai kain utama dan ada yang sebagai selimutnya. Sedangkan metode mirror adalah menggunakan 1 lembar kain yang dilipat, sehingga motif yang dihasilkan pada sisi yang lain seperti bayangan pada cermin.

Langkah pembuatannya adalah :

-       Gelar plastik PP ukuran 0,3mm seluas kain pada tempat yang rata

-     Celup kain pada larutan tunjung atau tawas (proses mordant in). Apabila menggunakan tawas maka fiksasinya menggunakan tunjung agar warnanya tidak pudar.

-    Apabila mau diberi pewarna alami maka kain dicelupkan kedalam larutan tunjung encer. Dicelupkan sekitar 5 menit. Peras kain hingga apuh (agak kering).

-       Gelar kain diatas plastik PP.

-       Penempelan daun pada kain. 

-       Setelah ditempeli daun dan bunga maka ditutup dengan kain (selimut)

Apabila menggunakan metode mirror maka hanya sebelah kain yang ditempeli daun/bunga, kemudian kain dilipat

-   Tutup kain dengan plastik PP lagi, kemudian dilipat menjadi 4 bagian dengan panjang disesuaikan besar kukusan.

-   Gulung dengan pipa / bambu kemudian diikat dengan kasur / jagung sekuat mungkin. Masukkan ke kukusan. Kukus selama minimal 2 jam

-       Buka buntelan dan bersihkan dari daun-daun dan bunga.

-       Kering anginkan

-     Disimpan selama minimal 1 minggu, kemudian difiksasi menurut selera, dapat menggunakan tunjung jika warnanya ingin cenderung kehitaman, kapur sirih jika warnanya cenderung lebih tua dan tawas apabila warnanya ingin lebih terang. Fiksasi dengan tunjung ukurannya 3gr/liter (1,5 sendok agar per 2 liter air), ukuran fiksasi dengan tawas adalah 3gr/liter atau satu sendok agar tawas per liter air, sedangkan apabila menggunakan kapur sirih ukurannya 2 sendok agar per liter air.

 

b.    Metode tumbuk

Langkah-langkahnya adalah

-       Gelar plastik seluas kain yang sudah dimordan in

-       Tempeli daun di atasnya kemudian ditutup dengan plastik, tumbuk dengan palu pelan-pelan agar daun/bunganya tidak rusak.

-       Diamkan selama minimal 1 minggu, kemudian difiksasi. Metode fiksasinya sama dengan pada metode steam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  SELAMAT TINGGAL 2023,   Engkau Telah bersama Kami dengan dengan segala suka dan duka, semua akan tertoreh dalam tinta emas kehidupan,  dan...