Tanaman atau pohon untuk konservasi atau penyimpanan air tanah berdasarkan pengalaman di lapangan adalah pohon dengan akar tunggang yang kuat, akar serabut yang banyak, tajuk lebar dan rimbun, tanaman berumur panjang, daun selalu hijau (tidak menggugurkan daun), stomata lebih sedikit sehingga mengurangi penguapan air.
Biasanya
di daerah bebatuan vulkan tanaman yang banyak dijumpai di sekitar sumber mata
air adalah dari Famili Moraceae. Ada banyak jenis pohon yang sesuai kriteria
yang dapat digunakan sebagai penjaga sumber mata air, namun kali ini hanya
ditulis 5 jenis pohon yang dapat digunakan sebagai tanaman konservasi sumber
mata air dan mempunyai manfaat lain yang todak kalah penting.
1.
Beringin (Ficus benyamina)
Pohon beringin
mempunyai tajuk yang rimbun, daun kecil berbentuk lanset yang tebal.
Perakarannya sangat kuat dan menjalar sangat luas sehingga memperlebar area
penyerapan air. Biasanya di bawah pohon beringin yang sudah sangat tua akan tumbuh
sumber mata air. Beringin juga dapat bermanfaat sebagai bahan obat, akar
gantungnya sebagai obat pilek, demam, radang amandel dan nyeri sendi. Sementara
daunnya dapat dimanfaatkan untuk obat flu, bronkhitis, batuk rejan, malaria,
radang usus dan panas pada anak, demikian berdasarkan tulisan dari Dalimartha
(1999) dan Sutomo (2009).
2.
Karet Kebo (Ficus elastica)
Pohon karet kebo ada
beberapa macam varian, ada yang daunnya biasa berwarna hijau, daun berwarna
merah keunguan, daun berwarna kuning melon pada pinggir daun dll. Masing-masing
varian mempunyai nilai ekonomi berbeda, namun semuanya mempunyai nilai ekonomi
sangat tinggi sebagai tanaman hias. Perakaran dan model tajuk karet kebo hampir
sama dengan pohon beringin karena satu genus, hanya ukuran daunnya saja yang
lebih lebar dan besar.
Manfaat pohon karet
kebo selain sebagai tanaman hias adalah dapat membersihkan udara dalam
ruangan. Karet kebo yang berdaun merah
dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yaitu untuk melancarkan peredaran
darah.
3.
Trembesi (Samanea saman)
Trembesi termasuk
dalam Famili Fabacea. Pohon trembesi disebut juga pohon Ki Hujan karena daunnya
dapat meneteskan air. Perakarannya yang kuat dan dalam serta akar serabut yang
banyak akan menyerap air dengan baik. Pohon trembesi sangat cocok untuk
konservasi sumber mata air terutama di daerah dengan batuan induk kapur.
Termasuk tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat.
Hasil penelitian dari
Hartwell (1967-1971) akar trembesi dapat digunakan sebagai tambahan obat
pencegah kanker dengan menambahkan pada saat mandi dengan air hangat. Ekstrak daunnya untuk menghambat pertumbuhan
mikrobacterium tuberculosis (Perry, 1980). Pohon trembesi dapat menyerap CO2
sebesar 28,5 ton/pohon/tahun.
4.
Kalpataru (Hura crepitans)
Kalpataru atau ada
yang menyebutnya pohon roda karena buahnya mirip roda, merupakan pohon yang
termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Pohon kalpataru mempunyai perakaran yang
kuat dan dalam. Biasanya digunakan juga sebagai tanaman peneduh, kayunya bisa
digunakan untuk kotak papan, daun kalpataru bagus untuk motif ecoprint.
5.
Aren (Arenga pinata)
Pohon aren merupakan
pohon jenis palem-paleman yang sangat populer karena manfaatnya yang luar
biasa. Perakarannya dapat menyimpan air dengan baik dan juga mencengkeram tanah
sehingga dapat menjadi pencegah longsor. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk atap,
tulang daunnya untuk sapu lidi. Rambut yang ada dibatangnya disebut ijuk dapat
digunakan untuk sapu dan penyaring air pada bangunan konsevasi. Batangnya dapat
dimanfaatkan untuk bangunan atau kayu bakar, sedangkan bunganya dideres untuk
bahan gula merah. Buahnya adalah kolang kaling yang sangat bagus untuk mencegah
osteoporosis karena banyak mengandung kalsium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar